Sahabat-sahabatku..

Thursday, December 31, 2009

SETIAP MANUSIA PASTI DIUJI





Salah satu ujian yang Allah datangkan kepada kita,satu bentuk penderitaan yang manusia tidak terfikir serta tidak menyedarinya bahawa itu merupakan ujian dari Allah ialah hasad dengki dan kejahatan manusia.
Berbagai fitnah dapat Allah datangkan kepada manusia,manusia pun cuba untuk melawan hasad dengki dan fitnah itu dengan cara berhubung baik dengan semua manusia.
Menanam tebu dibibirnya,menabur gula di hatinya.Dia cuba untuk menabur budi kepada manusia agar terbina hubungan yang baik dengan orang lain...

1. Tidak ada siapa yang dapat mengelak diri dari ujian. Ujian tetap akan menimpa kita,baik kita mahu atau tidak mahu,baik kita suka atau tidak suka,baik kita berjaga-jaga atau lalai,baik kita beribadah atau tidak,baik kita mukmin atau kafir,baik mukmin yang bertaqwa atau mukmin asi'(jahat)..

2. Segala bentuk penderitaan datang dari Allah..Kita dilarang meratap,mengeluh dan tidak redho dengan ketentuan-Nya..

HIKMAH UJIAN..

Kita yakin setiap sesuatu yang Allah takdirkan itu kecil atau besar tidak sia-sia. Allah serius terhadap apa yang ditentukan dan ketentuan itu adalah merupakan keputusan yang paling bijaksana serta terbaik dari kemungkinan -kemungkinan lain.. Itulah keyakinan kita selaku hamba,kita tidak mampu untuk melihat kebaikkan itu secara spontan dan menyeluruh..
Bahkan kadang-kadangkita salah sangka pada takdir Allah,yang kita belum tahu atau tidak kelihatan hikmahnya itu.Kita rasaAllah hendak menyusahkan kita atau Allah hendak memberikan nasib buruk kepada kita,sedangkan nasib orang lain baik sahaja...

Ujian sebenarnya adalah guru yang tidak berkata-kata tetapi sangat mengajar dan mendidik manusia. Ujian kecil mahupun besar yang kita alami dalam hidup semuanya adalah taqdir Allah yang mempunyai maksud yang sangat penting. Orang yang dapat mengesan maksud itulah yang akan mendapat pengajaran dan pendidikkan dari setiap takdir Allah itu...


Wednesday, December 30, 2009

Habib Umar bin Hafiz, Ulama Habaib Terkenal Masa Kini


Beliau ialah Habib Umar putera dari Muhammad putera dari Salim putera dari Hafiz putera dari Abdullah putera dari Abi Bakr putera dari Aidarus putera dari Hussein putera dari Syeikh Abi Bakr putera dari Salim putera dari Abdullah putera dari Abdul Rahman putera dari Abdullah putera dari Syeikh Abdul Rahman al-Saqqaf putera dari Muhammad Maula al-Dawilah putera dari Ali putera dari Alawi putera dari al-Faqih al-Muqaddam Muhammad putera dari Ali putera dari Muhammad Shahib Mirbat putera dari Ali Khali Qasam putera dari Alawi putera dari Muhammad putera dari Alawi putera dari Ubaidillah putera dari Imam al-Muhajir Ahmad putera dari Isa putera dari Muhammad putera dari Ali al-Uraidi putera dari Ja'far al-Sadiq putera dari Muhammad al-Baqir putera dari Ali Zainal Abidin putera dari Hussein sang cucu lelaki, putera dari pasangan Ali putera dari Abu Talib dan Fatimah az-Zahra puteri dari Rasul Muhammad s.a.w..

Beliau dilahirkan di Tarim, Hadramaut, salah satu kota tertua di Yaman yang menjadi sangat terkenal di seluruh dunia dengan berlimpahnya para ilmuwan dan para alim ulama yang dihasilkan kota ini selama berabad-abad. Beliau dibesarkan di dalam keluarga yang memiliki tradisi keilmuan Islam dan kejujuran moral dengan ayahnya yang adalah seorang pejuang martir yang terkenal, Sang Intelektual, Sang Da’i Besar, Muhammad bin Salim bin Hafiz bin Shaikh Abu Bakr bin Salim.

Ayahnya ialah salah seorang ulama intelektual Islam yang mengabdikan hidup mereka demi penyebaran Islam dan pengajaran hukum suci serta aturan-aturan mulia dalam Islam. Beliau secara tragis diculik oleh kelompok komunis dan diperkirakan telah meninggal, semoga Allah mengampuni dosa-dosanya. Demikian pula kedua datuk beliau, Habib Salim bin Hafiz dan Habib Hafiz bin Abdullah yang merupakan para intelektual Islam yang sangat dihormati kaum ulama dan intelektual Muslim pada masanya. Allah seakan menyiapkan kondisi-kondisi yang sesuai bagi Habib Umar dalam hal hubungannya dengan para intelektual muslim disekitarnya
serta kemuliaan yang muncul dari keluarganya sendiri dan dari lingkungan serta masyarakat dimana ia dibesarkan.

Beliau telah mampu menghafal al-Quran pada usia yang sangat muda dan ia juga menghafal berbagai teks inti dalam fiqh, hadis, bahasa Arab dan berbagai ilmu-ilmu keagamaan yang membuatnya termasuk dalam lingkaran keilmuan yang dipegang teguh oleh begitu banyaknya ulama-ulama tradisional seperti Muhammad bin Alawi bin Shihab dan Syeikh Fadl Baa Fadl serta para ulama lain yang mengajar di Ribat, Tarim yang terkenal itu. Maka beliau pun mempelajari berbagai ilmu termasuk ilmu-ilmu spiritual keagamaan dari ayahnya yang meninggal syahid, Habib Muhammad bin Salim, yang darinya didapatkan cinta dan perhatiannya yang mendalam pada da'wah dan bimbingan atau tuntunan keagamaan dengan cara Allah s.w.t. Ayahnya begitu memperhatikan sang ‘Umar kecil yang selalu berada di sisi ayahnya di dalam lingkaran ilmu dan zikir.

Namun secara tragis, ketika Habib ‘Umar sedang menemani ayahnya untuk solat Jumaat, ayahnya diculik oleh golongan komunis, dan sang ‘Umar kecil sendirian pulang ke rumahnya dengan masih membawa syal milik ayahnya, dan sejak saat itu ayahnya tidak pernah terlihat lagi. Ini menyebabkan ‘Umar muda menganggap bahawa tanggungjawab untuk meneruskan pekerjaan yang dilakukan ayahnya dalam bidang dakwah sama seperti seakan-akan syal sang ayah menjadi bendera yang diberikan padanya di masa kecil sebelum beliau mati syahid.

Sejak itu, dengan sang bendera dikibarkannya tinggi-tinggi, dia memulai, secara bersemangat,
perjalanan penuh perjuangan, mengumpulkan orang-orang, membentuk majlis-majlis dan dakwah. Perjuangan dan usahanya yang keras demi melanjutkan pekerjaan ayahnya mulai membuahkan hasil. Kelas-kelas mulai dibuka bagi anak muda maupun orang tua di mesjid-mesjid setempat dimana ditawarkan berbagai kesempatan untuk menghafal al-Quran dan untuk belajar ilmu-ilmu tradisional.

Dia sesungguhnya telah benar-benar memahami Kitab Suci sehingga ia telah diberikan sesuatu yang khusus dari Allah meskipun usianya masih muda. Namun hal ini mulai mengakibatkan kekhawatiran akan keselamatannya dan akhirnya diputuskan beliau dikirim ke kota al-Bayda’ yang terletak di tempat yang disebut Yaman Utara yang menjadikannya jauh dari jangkauan mereka yang ingin mencelakai sang sayyid muda.

Disana dimulai babak penting baru dalam perkembangan beliau. Masuk sekolah Ribat di al-Bayda’ ia mulai belajar ilmu-ilmu tradisional dibawah bimbingan ahli dari yang mulia Habib Muhammad bin Abdullah al-Haddar, semoga Allah mengampuninya, dan juga dibawah bimbingan ulama mazhab Syafie, Habib Zain bin Sumait, semoga Allah melindunginya. Janji beliau terpenuhi ketika akhirnya dia ditunjuk sebagai seorang guru tak lama sesudahnya. Dia juga terus melanjutkan perjuangannya yang melelahkan dalam bidang dakwah.

Kali ini tempatnya adalah al-Bayda’ dan kota-kota serta desa-desa disekitarnya. Tiada satu pun yang terlewat dalam usahanya untuk mengenalkan kembali cinta kasih Allah dan Rasul-Nya s.a.w pada hati mereka seluruhnya. Kelas-kelas dan majelis didirikan, pengajaran dimulai dan orang-orang dibimbing. Usaha beliau yang demikian gigih menyebabkannya kekurangan tidur dan istirahat mulai menunjukkan hasil yang besar bagi mereka tersentuh dengan ajarannya, terutama para pemuda yang sebelumnya telah terjerumus dalam kehidupan yang kosong dan dangkal, namun kini telah mengalami perubahan mendalam hingga mereka sadar bahwa hidup memiliki tujuan, mereka bangga dengan indentitas baru mereka sebagai orang Islam,mengenakan serban/selendang Islam dan mulai memusatkan perhatian mereka untuk meraih sifat-sifat luhur dan mulia dari Sang Rasul Pesuruh Allah s.a.w..

Sejak saat itu, sekelompok besar orang-orang yang telah dipengaruhi beliau mulai berkumpul mengelilingi beliau dan membantunya dalam perjuangan dakwah maupun keteguhan beliau dalam mengajar di berbagai kota besar maupun kecil di Yaman Utara. Pada masa ini, beliau mulai mengunjungi banyak kota-kota maupun masyarakat diseluruh Yaman, mulai dari kota Ta'iz di utara, untuk belajar ilmu dari mufti Ta‘iz al-Habib Ibrahim bin Aqil bin Yahya yang mulai menunjukkan pada beliau perhatian dan cinta yang besar sebagaimana ia mendapatkan perlakuan yang sama dari Habib Muhammad al-Haddar sehingga ia memberikan puterinya untuk dinikahi setelah menyaksikan bahwa dalam diri beliau terdapat sifat-sifat kejujuran dan kepintaran yang agung.

Tak lama setelah itu, beliau melakukan perjalanan melelahkan demi melakukan ibadah Haji di Mekkah dan untuk mengunjungi makam Rasul s.a.w di Madinah. Dalam perjalanannya ke Hijaz, beliau diberkahi kesempatan untuk mempelajari beberapa kitab dari para ulama terkenal disana, terutama dari Habib Abdul Qadir bin Ahmad al-Saqqaf yang menyaksikan bahwa di dalam diri ‘Umar muda, terdapat semangat pemuda yang penuh cinta kepada Allah dan RasulNya s.a.w. dan sungguh-sungguh tenggelam dalam penyebaran ilmu dan keadilan terhadap sesama umat manusia sehingga beliau dicintai al-Habib Abdul Qadir salah seorang guru besarnya. Begitu pula beliau diberkahi untuk menerima ilmu dan bimbingan dari kedua pilar keadilan di Hijaz, yakni Habib Ahmad Mashur al-Haddad dan Habib Attas al-Habshi.

Sejak itulah nama Habib Umar bin Hafiz mulai tersebar luas terutama dikeranakan kegigihan usaha beliau dalam menyerukan agama Islam dan memperbaharui ajaran-ajaran awal yang tradisional. Namun kepopularan dan ketenaran yang besar ini tidak sedikitpun mengurangi usaha pengajaran beliau, bahkan sebaliknya, ini menjadikannya mendapatkan sumber tambahan dimana tujuan-tujuan mulia lainnya dapat dipertahankan.

Tiada waktu yang terbuang sia-sia, setiap saat dipenuhi dengan mengingat Allah dalam berbagai manifestasinya, dan dalam berbagai situasi dan lokasi yang berbeda. Perhatiannya yang mendalam terhadap membangun keimanan terutama pada mereka yang berada didekatnya, telah menjadi salah satu dari perilaku beliau yang paling terlihat jelas sehingga membuat nama beliau tersebar luas bahkan hingga sampai ke Dunia Baru.

Negara Oman akan menjadi fase berikutnya dalam pergerakan menuju pembaharuan abad ke-15. Setelah menyambut baik undangan dari sekelompok Muslim yang memiliki hasrat dan keinginan menggebu untuk menerima manfaat dari ajarannya, beliau meninggalkan tanah kelahirannya dan tidak kembali hingga beberapa tahun kemudian. Bibit-bibit pengajaran dan kemuliaan juga ditanamkan di kota Shihr di Yaman timur, kota pertama yang disinggahinya ketika kembali ke Hadramaut, Yaman.

Disana ajaran-ajaran beliau mulai tertanam dan diabadikan dengan pembangunan Ribat al-Mustafa. Ini merupakan titik balik utama dan dapat memberi tanda lebih dari satu jalan, dalam hal melengkapi aspek teoritis dari usaha ini dan menciptakan bukti-bukti kongkrit yang dapat mewakili pengajaran-pengajaran di masa depan.


Kepulangannya ke Tarim menjadi tanda sebuah perubahan mendasar dari tahun-tahun yang ia habiskan untuk belajar, mengajar, membangun mental agamis orang-orang disekelilingnya, menyebarkan seruan dan menyerukan yang benar serta melarang yang salah. Dar-al-Mustafa menjadi hadiah beliau bagi dunia, dan di pesantren itu pulalah dunia diserukan. Dalam waktu yang dapat dikatakan demikian singkat, penduduk Tarim akan menyaksikan berkumpulnya pada murid dari berbagai daerah yang jauh bersatu di satu kota yang hampir terlupakan ketika masih dikuasai para pembangkang komunis.

Murid-murid dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Kepulauan Comoro, Tanzania, Kenya, Mesir, Inggris, Pakistan, Amerika Serikat dan Kanada, juga negara-negara Arab lain dan negara bagian di Arab akan diawasi secara langsung oleh Habib Umar. Mereka ini akan menjadi perwakilan dan penerus dari apa yang kini telah menjadi perjuangan asli demi memperbaharui ajaran Islam tradisional di abad ke-15 setelah hari kebangkitan. Berdirinya berbagai institusi Islami serupa di Yaman dan di negara-negara lain dibawah manajemen al-Habib Umar akan menjadi sebuah tonggak utama dalam penyebaran Ilmu dan perilaku mulia serta menyediakan kesempatan bagi orang-orang awam yang kesempatan tersebut dahulunya telah dirampas dari mereka.


Habib Umar kini tinggal di Tarim, Yaman dimana beliau mengawasi perkembangan di Dar al-Mustafa dan berbagai sekolah lain yang telah dibangun dibawah manajemen beliau. Beliau masih memegang peran aktif dalam penyebaran Islam, sedemikian aktifnya sehingga beliau meluangkan hampir sepanjang tahunnya mengunjungi berbagai negara di seluruh dunia demi melakukan kegiatan-kegiatan mulianya.

PERHATIAN KEPADA SAUDARA SEISLAMKU


MARI KITA RAIKAN KEDATANGAN ULAMA DARI YAMAN...

Habib omar akan menyampaikan maulid & ceramahnya di Masjid Al-Falah ,Syah Alam, USJ9..
pada 10 Januari 2010
dari 6.30 petang

mari-mari kita meramaikan majlis yang dinaungi malaikat dan rahmat Allah ini
Jangan ketinggalan setahun sekali sahaja ulama ini turun ke Malaysia..

NASIHAT ORANG-ORANG SOLEH..

Peringatan orang-orang soleh tentang dunia:

Dari Rasulullah saw
antara hadis-hadis rasulullah tentang dunia adalah:

1. Sabda baginda yang ertinya: "Adakah kamu melihat kambing ini hina bagi pemiliknya?"

mereka para sahabat itu menjawab: "Dari kehinaannya mereka campakkan kambing ini."

Lalu Nabi bersabda:

Ertinya: "Demi yang jiwaku ditangan-Nya! Sesungguhnya dunia itu lebih hina pada Allah dari kambing ini dari pemiliknya. Jika adalah dunia itu seimbang pada sisi Allah dengan sayap seekor nyamuk,nescaya ia tidak memberikan kepada orang kafir seteguk air dari dunia itu." (riwayat Ibnu Majah dan Al-Hakim)

Ertinya: "Dunia itu terkutuk,terkutuk apa yang ada di dalamnya,selain apa yang ada bagi Allah daripadanya." (Riwayat At-Tirmizi)

Oh Dunia..




Dunia oh dunia..
dunia yang mempunyai
pelbagai pengertian
Adakah dunia ini akan kekal?
Maka di situlah
akan tinbul persoalan akhirat
dunia yang ada akhirnya
Adakah dunia akan kekal?
maka di situlah
akan timbul kematian
pada manusia
Sebelum kematiam menjelang
sebelum kita meninggalkan dunia
masih ada kesempatan waktu
masih ada sisa waktu yang berbaki
untuk dikutip menjadi amal bakti
buat mengadap Tuhan yang satu
iaitu Allah!
Jangan berlengah lagi
Gunakan dunia untuk Akhirat
Akhirat yang mesti ditempuhi
samada ya atau tidak..


"Barangsiapa yang menjadikan dunia,cita-cita terbesarnya, maka tiadalah ia daripada Allah pada sesuatu.Dan Allah mengharuskan hatinya empat perkara:
1. Kesusahan yang tidak putus-putus selamanya.
2. Kesibukkan yang tidak pernah selesai selama-lamanya.
3. Kemiskinan yang tidak sampai kekayaan selama-lamanya.
4. Angan-angan yang tidak sampai kesudahan selama-lamanya."
(Riwayat At-Tabrani)

"Susah hati dengan dosa akan membawa keselamatan.
Susah hati dengan sebab dunia akan merosakkan.."

"Lupakan nikmat dunia yang sudah luput,
jangan susahkan hati dengan nikmat yang belum ada,
gunakanlah nikmat dunia yang dalam tangan
untuk kebajikan,agar hati tenang...."

"Susah hati dengan sebab dunia,
akan menghitamkan hati..
Susah hati dengan dosa,
akan memancarkan cahaya..."
(Kata-kata Hukamak)



Friday, December 25, 2009

PENGUMUMAN PENTING MALAM INI...


PENGUMUMAN MALAM NI...

DIJEMPUT HADIR KE KELAS PENGAJIAN
DI MASJID CAHAYA IMAN,BANDAR COUNTRY HOMES RAWANG..

OLEH :USTAZ ALI OMAR
SETIAP MALAM JUMAAT,SABTU DAN AHAD
MASA:PUKUL 10.00 MALAM..
PENGAJIAN PERBAHASAN ILMU FEQAH

OLEH :USTAZ OMAR SAAD
SETIAP MINGGU PERTAMA DAN KETIGA HARI ISNIN
MASA:PUKUL 8.00 PAGI..
PENGAJIAN KELAS TASAWUF(KITAB PENAWAR BG HATI & MUHIMMAH)

KEDATANGAN ANDA AMAT-AMAT DIALU-ALUKAN
MARILAH KITA PENUHI DADA DENGAN ILMU DAN PENGISIAN ROHANI

Sunday, December 20, 2009

Sebuah PENGENALAN..


Dengan lafaz "Assalamualaikum" ku mulai pembukaan blog ni dgn rasminya..& diucap "ahlan wasahlan" kpd semua yg sudi menjenguk ke risalah ini..

Marilah sama2 kita mncari jalan utk membangunkan jiwa2 umat islam hari ini...umat islam hari ni imannya semakin tandus dgn cahaya...semakin jauh dgn TUHAN...semakin hilang penyatuan ummah..
DIMANAKAH umat islam yg UNGGUL itu?..
DIMANAKAH umat islam yg pernah suatu ketika digeruni musuhnya?..
Umat islam hari ini hanya bangga dgn peninggalan tamadun kegemilangan islam suatu waktu dulu..
DIMANAKAH umat islam hari ini berdiri..?